“WordPress core” adalah sebuah istilah yang meliputi semua file yang diperlukan untuk menjalankan sebuah website berbasis WordPress.
Sebenarnya, tanpa mengetahui apa itu WordPress core Anda sudah bisa menjalankan website berbasis WordPress karena memang WordPress sangat mudah untuk digunakan.
Jika Anda ingin mengetahui apa yang terjadi dibalik layar website Anda maka Anda perlu tau tentang apa itu WordPress core.
Pengetahuan ini akan memudahkan Anda untuk melakukan troubleshooting masalah yang terjadi dengan website Anda.
Setelah Anda mengetahui dan familiar dengan file-file WordPress core, dimana lokasinya, apa saja fungsinya, Anda akan dengan mudah bisa melakukan pengembangan website Anda. Selain itu Anda akan lebih cepat mengatasi jika terjadi error pada website Anda.
Empat Bagian WordPress
Setiap website yang dibangun dengan WordPress memiliki empat bagian.
- WordPress core file
- WordPress database
- WordPress theme file
- WordPress plugin file
Apa itu WordPress Core?
WordPress core meliputi semua file yang diperlukan untuk menjalankan sebuah website berbasis WordPress. WordPress core adalah file dalam bentuk zip yang Anda download dari WordPress.org.
Dengan WordPress core Anda bisa melakukan management website seperti:
- Mengakses WordPress dashboard.
- Membuat dan mengedit postingan.
- Mengelola user.
- Upload gambar/foto
- Membalas atau memoderasi komentar.
- dan lain sebagainya.
Anda bisa mengelompokkan file yang ada di instalasi WordPress menjadi dua, yaitu: core file dan content file.
Jika anda ingin tau apa saja file WordPress core, hapus semua file tema dan plugin. Setelah anda hapus maka semua file yang ada adalah file WordPress core.
Yang perlu diingat adalah hanya dengan file core Anda tidak bisa menampilkan konten yang sudah dibuat. Karena tampilan konten diatur oleh tema.
Itulah kenapa ketika Anda menginstall WordPress pertama kali maka akan ada tema yang sudah terpasang. Tetapi file tema ini bukan bagian dari file core.
WordPress Core File
Dari sekian banyak file yang ada di WordPress core, ada dua file yang bisa dibilang paling penting.
- wp-config.php – file ini mengontrol semua informasi dasar WordPress termasuk informasi koneksi ke database.
- functions.php – selain terdapat pada setiap tema, file ini juga ada dalam file core.
Secara praktis, troubleshooting yang Anda lakukan banyak dilakukan di wp-config.php.
Selain dua file penting tersebut, ada pula dua folder yang cukup penting untuk diketahui, yaitu:
- wp-content – folder ini berisi tema, plugin dan file media yang Anda upload.
- wp-admin – folder ini berisi semua file yang diperlukan untuk menjalankan dashboard WordPress.
Selalu berhati-hati jika ingin mengubah core file dan pastikan Anda tau apa yang akan Anda lakukan karena jika salah bisa mengakibatkan website tidak bisa diakses. Jangan lupa untuk melakukan backup sebelum merubah core file.
Overview File WordPress Core
Jika Anda ingin mengetahui semua file core, Anda bisa melakukan ekstrak pada file zip yang Anda download dari website wordpress.org. Isi dari file tersebut seperti pada gambat di bawah ini.

Semua file ini ada disetiap instalasi WordPress. Untuk mengakses file core yang ada di website yang sudah berjalan, Anda perlu menggunakan software FTP client seperti FileZilla. Baca panduan kami tentang cara menggunakan FileZilla jika Anda belum pernah menggunakannya.
Selain menggunakan software FTP client Anda bisa menggunakan file manager yang biasanya disediakan oleh penyedia jasa hosting.

File wp-config.php
File wp-config.php merupakan file yang menyimpan konfigurasi dan informasi dasar yang dibutuhkan oleh WordPress agar bisa berjalan.
File ini menyimpan informasi mengenai koneksi ke database. Jika Anda salah memasukkan informasi username dan password maka akan muncul error karena WordPress tidak bisa mengakses database.
// ** Database settings - You can get this info from your web host ** //
/** The name of the database for WordPress */
define( 'DB_NAME', 'database_name_here' );
/** Database username */
define( 'DB_USER', 'username_here' );
/** Database password */
define( 'DB_PASSWORD', 'password_here' );
/** Database hostname */
define( 'DB_HOST', 'localhost' );
/** Database charset to use in creating database tables. */
define( 'DB_CHARSET', 'utf8' );
/** The database collate type. Don't change this if in doubt. */
define( 'DB_COLLATE', '' );
File functions.php
File ini berada di dalam folder wp-includes dan berbeda dengan functions.php yang Anda temukan di setiap instalasi tema. File functions.php yang ada di tema hanya akan aktif jika Anda mengaktifkan tema tersebut sedang kan file functions.php yang ada di dalam folder wp-includes tidak tergantung pada tema apapun.
File functions.php yang ada di core menyediakan semua fungsi yang diperlukan untuk menjalankan WordPress. Salah satunya adalah untuk setup WordPress query yang digunakan untuk mengakses data dari database.
<?php
/**
* Main WordPress API
*
* @package WordPress
*/
/**
* Set up the WordPress query.
*
* @since 2.0.0
*
* @global WP $wp Current WordPress environment instance.
* @global WP_Query $wp_query WordPress Query object.
* @global WP_Query $wp_the_query Copy of the WordPress Query object.
*
* @param string|array $query_vars Default WP_Query arguments.
*/
function wp( $query_vars = '' ) {
global $wp, $wp_query, $wp_the_query;
$wp->main( $query_vars );
if ( ! isset( $wp_the_query ) ) {
$wp_the_query = $wp_query;
}
}
Folder wp-admin
Hampir semua file yang diperlukan untuk menjalankan WordPress dashboard ada di dalam folder ini.

File admin.php misalnya, file ini yang berfungsi untuk menampilkan dashboard dan melakukan koneksi ke database.
Ada juga file user.php yang mengatur administrasi user yang ada di WordPress.
Folder wp-content
Folder ini pada dasarnya untuk tema dan plugin. Semua plugin dan tema yang diinstal akan ada di folder ini. Beberapa plugin seperti backup plugin juga menempatkan file backup di folder ini.
Folder ini tidak ada hubungannya dengan WordPress core.
Folder wp-includes
Folder ini bisa dianggap berisi file yang membuat WordPress bisa berjalan. Jika wp-admin berisi file untuk proses administrasi atau dashboard maka sisa file untuk menjalankan WordPress ada di folder wp-includes ini.
Folder ini berukuran cukup besar dan berisi banyak sekali file dan salah satunya adalah functions.php

Download dan Install WordPress Core
Ada dua cara untuk install WordPress:
- Cara manual
- Cara otomatis
Cara manual mengharuskan Anda melakukan download zip file dari wordpress.org, upload file tersebut ke web hosting dan membuat database. Memang cukup merepotkan untuk seorang yang baru memulai WordPress. Dan cara manual ini lebih sering dilakukan untuk melakukan instalasi WordPress di localhost.
Cara kedua yaitu secara otomatis dapat dilakukan melalui control panel yang biasa disediakan oleh web hosting yang Anda sewa. Cara ini sangat mudah dilakukan bahkan oleh seorang yang baru pertama kali melakukan instalasi WordPress karena hanya tinggal klik beberapa kali dan WordPress langsung bisa dipakai.
Update WordPress Core
WordPress sering mengeluarkan update untuk meningkatkan keamanan atau menghilangkan bug. Jadi sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara melakukan update.
Anda bisa melakukan update WordPress dengan mudah. Anda cukup melakukan klik sekali pada tombol Update Now yang ada di dashboard. Dan proses update akan langsung berjalan. Ya, semudah itu untuk melakukan update.

Restore WordPress Core
Cara paling cepat dan aman untuk melakukan restore file core yang sudah diubah adalah dengan menggunakan plugin. Dan inilah pentingnya untuk melakukan backup sebelum melakukan perubahan apapun. Jika Anda mempunyai backup mengembalikan file core akan sangat mudah untuk dilakukan.
Jika ingin agak repot Anda bisa melakukannya secara manual dengan menggunakan FTP client. Dengan menggunakan FTP client Anda bisa memilih file mana yang akan Anda upload.
Kesimpulan
Setelah Anda mengetahui apa itu WordPress core, dimana lokasi file, apa fungsinya maka Anda akan mempunyai kesempatan untuk lebih jauh mengembangkan website Anda. Anda juga akan lebih cepat mengatasi masalah yang mungkin muncul.